Jumat, 01 Januari 2016

Ungkapan Dasar Yang sering digunakan dalam Percakapan Bahasa Sunda

Ungkapatan Dasar Yang Sering Digunakan Dalam Percakapan Bahasa Sunda merupakan ungkapan yang sering kita temui dalam percakapan sehari-hari yang tentunya menggunakan bahasa sunda
percakapan sehari-hari bahasa sunda

Pada kesempatan kali ini ane akan membahas atau mengenalkan ungkapan dasar dan kosakata dasar dalam bahasa Sunda. dan sering digunakan untuk menyapa dan memulai percakapan ringan dengan orang Sunda atau dengan sesama pengguna bahasa Sunda. 


Untuk menyapa secara umum, bisa digunakan kata 'sampurasun' ( halo) dan  akan dijawab dengan 'rampés'. Namun terkadang penggunaan dua kata ini jarang sekali dan biasanya hanya digunakan dalam acara tertentu saja. Bahkan mungkin yang akan menjawabnya dengan rampés pun tidak semua orang. Meski begitu tidak ada salahnya kita mengetahuinya

Adapun ungkapan lain yang sering digunakan diantaranya adalah :
Wilujeng énjing (selamat pagi)
Wilujeng siang (selamat siang)
Wilujeng sonten (selamat sore
Wilujeng wéngi (selamat malam)
Keempat frasa tersebut adalah bentuknya formal, biasanya digunakan dalam pidato, dan lain sebagainya

Untuk menanyakan Kabar 
"Kumaha, damang?" (arti perkatanya: Bagaimana (keadaanmu), (apakah) baik?" 
Jawab baik, cukup jawab dengan "damang" dan apabila memang sedang tidak baik, jawablah dengan "teu damang" (tidak baik) atau "nuju teu damang" (sedang tidak baik). Jika Anda yang Muslim lebih suka menjawab dengan "Alhamdulillah", maka kebanyakan orang akan mengerti.
Mungkin ada beberapa orang yang akan bertanya "Kumaha kaayaanana?"(Bagaimana keadaannya?) atau "kumaha kabarna?".  hal ini sama saja dengan diatas, tetapi kebanyakan menggunakan kata " kumaha damang"

Untuk menyatakan rasa terimakasih
Untuk menyatakan rasa terimakasih gunakanlah kata "Hatur nuhun" dan boleh ditambah kata 'pisan'(sekali) yang artinya menjadi terima kasih banyak. Sebenarnya, kata 'nuhun' juga sudah cukup, namun "hatur nuhun" akan lebih sopan.

Untuk ungkapan maaf
gunakan kata 'punten' digunakan seperti 'permisi' dan 'hampura' adalah padanan untuk 'mohon maaf'. Punten, digunakan saat kita akan melewati seseorang yang lebih tua atau dianggap sopan,  dan saat akan menanyakan sesuatu pada orang yang tidak kita kenal atau orang asing dan dan kita terpaksa mengganggu kegiatan orang tersebut gunakan kata punten ngawagel ( maaf mengganggu). 
Jawaban untuk punten adalah mangga tetapi ingat jangan tertukar dengan nama buah karena buah mangga, dalam bahasa Sunda, disebut manggah (artinya buah mangga). 

Meminta maaf 
Hampura, biasanya digunakan jika kita melakukan kesalahan.Untuk hampura, jawabannya biasanya "dihampura"(dimaafkan) atau "teu sawios-wios/teu kunanaon"(keduanya berarti 'tidak apa-apa', namun yang  pertama lebih sopan).
Terkadang, ada orang yang menggunakan punten sebagai hampura, ini wajar, namun dianggap kurang sopan. Sebaiknya gunakan sesuai keadaan.

Mengatakan Cinta
Kalau bilang gunkan kata yang paling sopan ya: "simkuring deudeuh ka anjeun" (akun cinta padamu) bisa juga menggunakan kata  "urang bogoh ka manéh" tetapi itu agak kasar, namun boleh digunakan karena di beberapa daerah memang jarang digunakan bahasa sunda lemes.

Jika akan berpisah, biasanya yang pergi terlebih dahulu akan mengucapkan, "Abdi tipayun nya."(saya duluan ya) dan yang ditinggalkan cukup menjawab "mangga"(silakan). namun di kalangan umat Muslim, mengucapan salam lebih banyak/sering dipakai.

itulah ungkapan-ungkapan yang sering digunakan dalam percakapan bahasa sunda
jika sobat ada pertanyaan, silahkan berikan komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar