Selasa, 15 Desember 2015

PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN DAN KREATIVITAS SISWA


  
Abstract
Artikel ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui peran guru dalam meningkatkan kecerdasan dan kreativitas siswa. Metode kajian yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan.Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perkembangan optimal dari kecerdasan dan kreativitas siswa berhubungan erat dengan proses pembelajaran yang dilakukan guru. Proses pembelajaran akan mampu meningkatkan kecerdasan dan kreativitas siswa apabila siswa diberikan kesempatan untuk berfikir, bukan hanya secara konvergen tetapi juga divergen. Dalam artian para siswa diberikan kesempatan untuk berpendapat, berfikir dan mengambil kesimpulan secara alternatif atas dasar pengamatan, pengumpulan data, klasifikasi, analisis, sisntesis dan evaluasi yang mereka lakukan. Sejauh ini, peningkatan kecerdasan dan kreativitas siswa yang dilakukan belum cukup memuaskan. Akibatnya, kecerdasan dan kreativitas siswa tidak dapat berkembang secara optimal. Guru yang dapat mengoptimalkan kecerdasan dan kreativitas siswa akan dapat memberikan modal siswa untuk dapat berdiri sendiri di masa depan.
.

PENDAHULUAN
Tantangan pembangunan nasional pada era globalisasi saat ini sangat unik dan kompleks. Pembangunan nasional tidak hanya dihadapkan pada persoalan bagaimana meningkatkan taraf hidup rakyat, namun juga dihadapkan kepada era globalisasi dalam berbagai bidang. Ciri utama pada era globalisasi ini adalah terjadi persaingan terbuka yang sangat ketat. Kekayaan sumber daya alam dari suatu negara bukan lagi merupakan unggulan utama untuk mampu bersaing. Kemampuan bersaing sangat ditentukan oleh kemampuannya dalam mempersiapkan dan memiliki sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas.
Sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas yakni SDM yang mampu menguasai dan mengembangkan kecerdasan dan kreativitas, berkepribadian, serta berketerampilan hidup. Dengan alasan pemikiran tersebut, kemampuan yang diperlukan dalam menghadapi era globalisasi dan informasi ini adalah kemampuan generasi muda yang memiliki kecerdasan dan kreativitas dalam Iptek, memiliki kepribadian dan keterampilan hidup. Generasi yang demikian akan bisa terwujud apabila semua orang di negara ini, khususnya para pendidik, berpartisipasi menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang.
Tugas dan tangung jawab guru sebagai pendidik adalah membantu dan membimbing siswa mencapai kedewasaan seluruh ranah kejiwaan sesuai kreteria yang telah ditetapkan, baik kreteria institusional maupun konstitusional. Ini berarti bahwa para pendidik memiliki tanggung jawab untuk memilkirkan bagaimana mengembangkan generasi muda (siswa) menjadi generasi bangsa yang memiliki kecerdasan dan kreativitas agar dikemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat.

KAJIAN TEORI
Pengertian Guru
Ahmad D. Marimba (2006: 38)mengemukakan bahwa Dalam proses pendidikan guru adalah orang dewasa yang bertanggung jawab membimbing anak didik menuju kepada situasi pendidikan. Sedangkan menurut Mulyasa (2006: 37) guru adalah pendidik yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi para peserta didik dan lingkungannya, karena itulah guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.
Hamdani Ihsan (2001: 93) menambahkan bahwa guru adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya, namun melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah, khalifah di bumi sebagai makhluk sosial dan sebagai individu yang sanggup berdiri sendiri.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Peran guru adalah seperangkat tingkah laku atau tindakan yang dimiliki seseorang dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Seseorang dikatakan menjalankan peran manakala ia menjalankan hak dan kewajiban yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari status yang disandangnya. Dengan kata lain, peran guru adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan dari seorang guru.
Kecerdasan ialah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuanmenalar,merencanakan,memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakanbahasa, danbelajar. Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuankognitif yang dimiliki oleh individu. Kecerdasan dapat diukur dengan menggunakan alat psikometri yang biasa disebut sebagai tes IQ.
Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang belum pernah ada sebelumnya. Kreativitas menekankan kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif.
Peran Guru dalam Meningkatkan Kecerdasan dan Kreativitas Siswa
Persaingan atau kompetisi yang semakin ketat terjadipada era global saatini. Supaya bangsa ini tidak tertinggal dan menjadi penonton terhadap dinamika dunia ini maka kreativitas dan kecerdasan anak perlu dikembangkan. Selama di sekolah, guru mempunyai peran penting terhadap peningkatankecerdasandankreativitassiswa. Itudikarenakan, pada semua jenjang pendidikan guru merupakan kunci kegiatan belajar siswa yang berhasil guna (efektif), terutama pada tingkat sekolah dasar. Hal ini mudah dipahami karena di sekolah dasar umumnya seluruh pelajaran dipegang oleh guru kelas.

PEMBAHASAN
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perkembangan optimal dari kecerdasan dan kreativitas siswa berhubungan erat dengan proses pembelajaran yang dilakukan guru. Proses pembelajaran akan mampu meningkatkan kecerdasan dan kreativitas siswa apabila siswa diberikan kesempatan untuk berfikir, bukan hanya secara konvergen tetapi juga divergen. Dalam artian para siswa diberikan kesempatan untuk berpendapat, berfikir dan mengambil kesimpulan secara alternatif atas dasar pengamatan, pengumpulan data, klasifikasi, analisis, sisntesis dan evaluasi yang mereka lakukan.
Apabila setiap guru memiliki komitmen melakukan proses pembelajaran yang demikian maka akan terjadi perubahan perilaku hasil belajar yang bukan hanya mengekor pendapat orang dan hasil pengamatan orang secara logis bahwa itu benar, namun para siswa akan benar-benar memilki kompentensi yang dipelajari secara kokoh sebagai dasar untuk berfikir lebih jauh dan berkreasi untuk memberikan alternatif pemikiran sebagai sesuatu yang baru dan itu bermanfaat bagi kehidupan di di masa depan.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Sebagai negara berkembang, Indonesia sangat membutuhkan tenaga-tenaga kreatif yang mampu memberi suatu sumbangan bermakna kepada Iptek, serta kesejahteraan bangsa pada umumnya. Sehubungan dengan ini pendidikan hendaknya tertuju pada pengembangankecerdasandan kreativitas siswa agar kelak dapat memenuhi kebutuhan pribadi dan berkembang pada zamannya.
Saran
Guru perlumelakukan proses pembelajaran yang mampu meningkatkan kecerdasan dan kreativitas. Apabila siswa diberikan kesempatan untuk berfikir, bukan hanya secara konvergen tetapi juga divergen. Maka, kecerdasan dan kreativitas siswa akan berkembang secara optimal.

DAFTAR RUJUKAN
Ahmad D. Marimba. 2006. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: PT Almaarif

E. Mulyasa. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Rosda Karya

Hamdani Ihsan. 2001. Filsafat Ilmu pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar