Abstract
Artikel
ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui peran guru dalam meningkatkan
kecerdasan dan kreativitas siswa. Metode kajian yang digunakan dalam penulisan
artikel ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan.Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa perkembangan optimal dari kecerdasan dan
kreativitas siswa berhubungan erat dengan proses pembelajaran yang dilakukan
guru. Proses pembelajaran akan mampu meningkatkan kecerdasan dan kreativitas
siswa apabila siswa diberikan kesempatan untuk berfikir, bukan hanya secara
konvergen tetapi juga divergen. Dalam artian para siswa diberikan kesempatan
untuk berpendapat, berfikir dan mengambil kesimpulan secara alternatif atas
dasar pengamatan, pengumpulan data, klasifikasi, analisis, sisntesis dan
evaluasi yang mereka lakukan. Sejauh ini, peningkatan kecerdasan dan kreativitas
siswa yang dilakukan belum cukup memuaskan. Akibatnya, kecerdasan dan
kreativitas siswa tidak dapat berkembang secara optimal. Guru yang dapat
mengoptimalkan kecerdasan dan kreativitas siswa akan dapat memberikan modal siswa
untuk dapat berdiri sendiri di masa depan.
.
PENDAHULUAN
Tantangan
pembangunan nasional pada era globalisasi saat ini sangat unik dan kompleks.
Pembangunan nasional tidak hanya dihadapkan pada persoalan bagaimana
meningkatkan taraf hidup rakyat, namun juga dihadapkan kepada era globalisasi
dalam berbagai bidang.
Ciri utama pada era globalisasi ini adalah terjadi persaingan terbuka yang
sangat ketat. Kekayaan sumber daya alam dari suatu negara bukan lagi merupakan
unggulan utama untuk mampu bersaing. Kemampuan bersaing sangat ditentukan oleh
kemampuannya dalam mempersiapkan dan memiliki sumber daya manusia yang unggul
dan berkualitas.
Sumber
daya manusia yang unggul dan berkualitas yakni SDM yang mampu menguasai dan
mengembangkan kecerdasan dan kreativitas, berkepribadian, serta berketerampilan
hidup. Dengan alasan pemikiran tersebut, kemampuan yang diperlukan dalam
menghadapi era globalisasi dan informasi ini adalah kemampuan generasi muda
yang memiliki kecerdasan dan kreativitas dalam Iptek, memiliki kepribadian dan
keterampilan hidup. Generasi yang demikian akan bisa terwujud apabila semua
orang di negara ini, khususnya para pendidik, berpartisipasi menciptakan
lingkungan yang kondusif untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan
peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang.
Tugas
dan tangung jawab guru sebagai pendidik adalah membantu dan membimbing siswa
mencapai kedewasaan seluruh ranah kejiwaan sesuai kreteria yang telah
ditetapkan, baik kreteria institusional maupun konstitusional. Ini berarti
bahwa para pendidik memiliki tanggung jawab untuk memilkirkan bagaimana
mengembangkan generasi muda (siswa) menjadi generasi bangsa yang memiliki
kecerdasan dan kreativitas agar dikemudian hari dapat memainkan peranan hidup
secara tepat.
KAJIAN TEORI
Pengertian Guru
Ahmad D.
Marimba (2006: 38)mengemukakan bahwa Dalam
proses pendidikan guru adalah orang dewasa yang bertanggung jawab membimbing
anak didik menuju kepada situasi pendidikan. Sedangkan menurut Mulyasa (2006:
37) guru adalah pendidik yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi para
peserta didik dan lingkungannya, karena itulah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi tertentu yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan
disiplin.
Hamdani
Ihsan (2001: 93) menambahkan bahwa guru adalah orang dewasa yang bertanggung
jawab memberikan bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan
jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya, namun melaksanakan tugasnya
sebagai makhluk Allah, khalifah di bumi sebagai makhluk sosial dan sebagai
individu yang sanggup berdiri sendiri.
Dari
beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik peserta didik pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Peran
guru adalah seperangkat tingkah laku atau tindakan yang dimiliki seseorang
dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Seseorang dikatakan
menjalankan peran manakala ia menjalankan hak dan kewajiban yang merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari status yang disandangnya. Dengan kata lain,
peran guru adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan dari seorang
guru.
Kecerdasan ialah istilah
umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang
mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuanmenalar,merencanakan,memecahkan
masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakanbahasa,
danbelajar. Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuankognitif yang dimiliki
oleh individu. Kecerdasan dapat diukur dengan menggunakan alat psikometri yang
biasa disebut sebagai tes IQ.
Kreatif
adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa
gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi
dengan hal-hal yang sudah ada, yang belum pernah ada sebelumnya. Kreativitas menekankan
kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan
atau menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif.
Peran Guru dalam Meningkatkan
Kecerdasan
dan Kreativitas Siswa
Persaingan atau
kompetisi yang semakin
ketat terjadipada era global saatini.
Supaya bangsa ini tidak tertinggal dan menjadi penonton terhadap dinamika dunia
ini maka kreativitas dan kecerdasan anak perlu dikembangkan. Selama di sekolah,
guru mempunyai peran penting terhadap peningkatankecerdasandankreativitassiswa.
Itudikarenakan, pada semua
jenjang pendidikan guru merupakan kunci kegiatan belajar siswa yang berhasil
guna (efektif), terutama pada tingkat sekolah dasar. Hal ini mudah dipahami
karena di sekolah dasar umumnya seluruh pelajaran dipegang oleh guru kelas.
PEMBAHASAN
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perkembangan optimal
dari kecerdasan dan kreativitas siswa berhubungan erat dengan proses
pembelajaran yang dilakukan guru. Proses pembelajaran akan mampu meningkatkan
kecerdasan dan kreativitas siswa apabila siswa diberikan kesempatan untuk
berfikir, bukan hanya secara konvergen tetapi juga divergen. Dalam artian para
siswa diberikan kesempatan untuk berpendapat, berfikir dan mengambil kesimpulan
secara alternatif atas dasar pengamatan, pengumpulan data, klasifikasi,
analisis, sisntesis dan evaluasi yang mereka lakukan.
Apabila setiap guru memiliki komitmen melakukan proses
pembelajaran yang demikian maka akan terjadi perubahan perilaku hasil belajar
yang bukan hanya mengekor pendapat orang dan hasil pengamatan orang secara
logis bahwa itu benar, namun para siswa akan benar-benar memilki kompentensi
yang dipelajari secara kokoh sebagai dasar untuk berfikir lebih jauh dan
berkreasi untuk memberikan alternatif pemikiran sebagai sesuatu yang baru dan
itu bermanfaat bagi kehidupan di di masa depan.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Sebagai
negara berkembang, Indonesia sangat membutuhkan tenaga-tenaga kreatif yang
mampu memberi suatu sumbangan bermakna kepada Iptek, serta kesejahteraan bangsa pada
umumnya. Sehubungan dengan ini pendidikan hendaknya tertuju pada pengembangankecerdasandan kreativitas siswa agar kelak dapat
memenuhi kebutuhan pribadi dan berkembang pada zamannya.
Saran
Guru perlumelakukan
proses pembelajaran yang mampu meningkatkan kecerdasan dan kreativitas. Apabila
siswa diberikan kesempatan untuk berfikir, bukan hanya secara konvergen tetapi
juga divergen. Maka, kecerdasan dan kreativitas siswa akan berkembang secara
optimal.
DAFTAR
RUJUKAN
Ahmad D.
Marimba. 2006. Pengantar Filsafat
Pendidikan. Bandung: PT Almaarif
E. Mulyasa.
2006. Menjadi Guru Profesional.
Bandung : PT Rosda Karya
Hamdani Ihsan.
2001. Filsafat Ilmu pendidikan.
Bandung: CV Pustaka Setia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar